Minggu, 09 Agustus 2009

PODIRAN bergelar SOEROREDJO

Hubungan Mbah Haji Umar dengan Podiran semakin akrab. Hal ini disebabkan ketaatan Podiran kepada ajaran-ajaran Islam. Ditambah lagi dengan budi pekerti yang baik membuat Podiran semakin disegani masyarakat sekitar

Keduanya, meski Mbah H Oemar santri dan Podiran abangan, tapi tidak bisa dipungkiri, sosok Mbah H Oemar sangat mempengaruhi jiwa Podiran. Dan bahkan bagi kelangsungan hidup Podiran selanjutnya. Pada akhirnya, PODIRAN terpilih sebagai lurah dan bergelar SOEROREDJO.

Sebagai seorang lurah, kesan atau bahkan cap abangan sedikit demi sedikit dikikis oleh Mbah Soeroredjo. Hal ini sangat mungkin terjadi karena beliau datang dan menetap di Kolak berkat hubungan dan bimbingan ilmu dari Mbah H Oemar, sehingga kalau ada yang menyimpang dari ajaran Islam, Mbah H Oemar langsung mengingatkan. Inilah posisi sebenarnya seorang ulama' seperti Mbah H Oemar. Bukan ulama' yang tunduk pada pejabat lurah atau pemerintah, tapi sebaliknya pemerintah harus mengikuti ulama' terutama dalam mengatur masyarakat.

Di samping Mbah Soeroredjo membuktikan diri untuk menghapus cap abangan dengan cara mendidik putra-putrinya kepada pelukan Islam. Pelajaran-pelajaran umum tentu tidak dikesampingkan oleh Mbah Soeroredjo, tapi tidak melupakan pelajaran agama. Secara ketat, Mbah Soeroredjo mengharuskan anak-anak supaya ngaji. Bahkan salah seorang anaknya dikirimkan ke pondok Tebuireng Jombang.

Ceritanya, ketika itu Lurah Soeroredjo pergi ke Tebuireng dalam rangka berdagang kuda. Ketika bertemu dengan hadrotussyaikh KH Hasyim Asy'ari, beliau sangat terkesan dan takjub. Mbah Soeroredjo terkesan dan berkata dalam hati ketika melihat hadrotussyaikh KH Hasyim Asy'ari turun dari mengaji untuk menemuinya.
Sejak saat itulah Lurah Soeroredjo berikrar dalam hati, "Inilah orang tua yang dapat dialap berkah ilmunya." Itulah sekilas gambaran ketertarikan Lurah Soeroredjo

akan ajaran Islam yang berlanjut pada pendidikan untuk putra-putrinya sampai dewasa, ini dibuktikan dengan memondokkan putra ketiganya Moelyo ke Tebuireng Jombang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar