Dapat dikatakan, harta kekayaan Mbah H Oesman melimpah ruah tetapi beliau bukanlah termasuk orang yang kikir, bukan pula tenggelam dalam pekerjaannya. Yang jelas beliau sangat rapi dan teliti dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran uang, utang piutang dan sebagainya.
Meskipun penanganan pertaniannya yang begitu luas memerlukan tenaga dan pikiran yang banyak, Mbah H Oesman sangat memperhatikan masyarakat selatan kali Dusun Kolak yang sampai saat itu masih belum mengenal ajaran Islam. Untuk itu beliau menugasi 3 orang pembantu terdekatnya (H Thohir, Imam Mustahar/Mbah Andir, dan Imam Sapari) untuk mendakwahkan Islam kepada penduduk Dusun Kolak khususnya yang bermukim di selatan kali Kolak.
Dengan tiada mengenal bosan dan ragu, mereka masuk ke rumah-rumah penduduk dengan tidak lupa membawa oleh-oleh (gulo kopi). Mereka mengajak tuan rumah untuk menjalankan syariat Islam. Tidak jarang mereka menemui penduduk yang "keras kepala", bahkan mengajak bertengkar. Selama hampir 2 tahun mereka berdakwah dengan hasil yang dapat dilihat seperti sekarang ini.
Setelah mereka berhasil mengIslamkan seseorang, orang tersebut langsung diajak Mbah H Oesman ke langgarnya untuk dimandikan dan diajari membaca kalimah syahadat, kemudian diberi sarung, baju dan kopyah untuk kemudian diajari pokok-pokok ajaran Islam. Selanjutnya mereka diajak shalat berjamaah, tidak hanya itu Mbah H Oesman juga menunjang ekonomi mereka dengan beras + 2 Kg/hari, selama sekitar dua bulan.
Bentuk lain dari kedermawanan Mbah H Oesman tergambar jika mendengar tetangganya yang meninggal dunia. Beliau akan datang paling awal, apalagi jika yang meninggal tersebut orang yang tidak mampu. Mbah H Oesman akan menyuruh pembantunya untuk mengambil segala kebutuhan penyelenggaraaan pemakaman seperti kain kafan, beras bahkan kayu bakarpun diambilkan dari rumah Mbah H Oesman
Minggu, 09 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hmmh... hebat ya Mbah Oesman.. perjuangan yang gigih dalam mensyiarkan agama Islam..
BalasHapusbagus pak dibikin blog.. dengan begini, smoga dzurriyah bisa berkaca pada usaha keras Mbah Oesman..
eh.. pak minan.. di upload juga donk foto2 bani Oesman.. coz yang moto kemaren cuma njenengan kayae..
siip pak minan
BalasHapus